Pencegahan kutil kelamin adalah dengan menerapkan hubungan seksual yang aman dan menjaga kebersihan organ reproduksi. Beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:

1. Tidak berganti-ganti pasangan seksual

Kutil kelamin disebabkan oleh virus HPV, yang dapat menular melalui hubungan seksual. Makin sering seseorang berganti pasangan seksual, makin besar pula risikonya tertular virus HPV. Oleh sebab itu, hindari risiko tertular virus HPV dengan tidak berganti-ganti pasangan seksual.

2. Menggunakan kondom setiap berhubungan seks

Selain tidak berganti-ganti pasangan, memakai kondom saat berhubungan seksual dapat mengurangi risiko terjadinya penularan virus HPV. Meskipun tidak memberikan perlindungan 100%, penggunaan kondom merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah infeksi menular seksual, termasuk kutil kelamin.

3. Tidak berbagi pakai alat bantu seks

Virus HPV yang merupakan penyebab utama terjadinya kutil kelamin dapat bertahan di permukaan benda, termasuk alat bantu seks (sex toys). Maka dari itu, penggunaan alat bantu seks secara bergantian tanpa disterilkan atau dibersihkan terlebih dahulu dapat meningkatkan risiko penularan virus HPV dari satu orang ke orang lain.

4. Menjalani tes rutin untuk infeksi menular seksual (IMS)

Memeriksakan diri ke dokter secara berkala sangatlah penting, termasuk untuk mendeteksi infeksi menular seksual. Jika ditemukan infeksi, penanganan dapat dilakukan sedini mungkin. Dengan begitu, komplikasi dan penyebaran infeksi ke pasangan bisa dicegah.

5. Terbuka mengenai riwayat kesehatan seksual

Ketika hubungan sudah memasuki tahap yang lebih serius, seperti pernikahan, penting untuk saling terbuka mengenai riwayat kesehatan masing-masing, terutama yang terkait dengan kesehatan seksual. 

Jangan malu untuk berdiskusi bersama pasangan jika memang pemeriksaan dan pengobatan diperlukan. Dengan begitu, risiko tertular penyakit menular seksual, termasuk kutil kelamin, dapat dicegah. 

Selain dengan melakukan upaya di atas, kutil kelamin juga bisa dicegah melalui vaksinasi HPV. Vaksin HPV diberikan 2 kali dengan selang waktu 12 bulan untuk anak-anak dan remaja perempuan usia 9–14 tahun yang belum aktif secara seksual. 

Sementara itu, untuk perempuan usia di atas 15–26 tahun, vaksin HPV akan diberikan 3 kali dengan jarak waktu 2 bulan antara vaksinasi pertama dan kedua, serta 6 bulan antara vaksin kedua dan ketiga.

Dengan menerapkan upaya pencegahan di atas, risiko tertular virus HPV dan terjadinya penyakit kutil kelamin dapat dihindari. Namun, jika Anda memiliki kekhawatiran terkait kesehatan seksual atau ingin mengetahui apakah Anda dan pasangan perlu menjalani pemeriksaan maupun vaksinasi HPV, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Konsultasi bisa dilakukan melalui chat tanpa perlu bertatap muka. Melalui konsultasi, dokter akan menyarankan hal-hal yang perlu dilakukan, termasuk pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit untuk memastikan kondisi kesehatan Anda.