Penyebab skizofrenia sangat beragam. Berikut adalah berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena skizofrenia: 

Faktor Genetik

Seseorang dari keluarga penderita skizofrenia berisiko 10% lebih tinggi terserang kondisi yang sama. Risikonya meningkat menjadi 40% lebih besar apabila kedua orang tua sama-sama menderita skizofrenia. Pada orang yang memiliki saudara kembar identik dengan skizofrenia, risikonya akan naik hingga 50%.

Ketidakseimbangan Kimia Otak

Penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan kadar dopamin dan serotonin berisiko menyebabkan skizofrenia. Dopamin dan serotonin sendiri adalah bagian dari neurotransmitter, yaitu zat kimia yang berfungsi mengirimkan sinyal antarsel otak.

Penelitian juga menunjukkan bahwa penderita skizofrenia memiliki beberapa perbedaan pada struktur dan fungsi otaknya. Perbedaannya meliputi:

  • Koneksi antar sel-sel otak yang lebih sedikit
  • Ukuran lobus temporalis (bagian otak yang terkait dengan ingatan) yang lebih kecil
  • Ukuran ventrikel otak (bagian di dalam otak yang berisi cairan) yang lebih besar 

Komplikasi Kehamilan dan Persalinan

Kondisi pada masa kehamilan diduga berisiko menyebabkan skizofrenia pada janin. Kondisi tersebut meliputi kekurangan nutrisi, kurang asupan vitamin D, paparan racun atau virus, preeklamsia, diabetes, dan perdarahan pada masa kehamilan.

Komplikasi saat persalinan juga berisiko menyebabkan skizofrenia pada anak, misalnya kekurangan oksigen saat dilahirkan (asfiksia), berat badan lahir rendah, atau kelahiran prematur.

Faktor Lingkungan

Pada beberapa penderitanya, skizofrenia juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan, yaitu:

  • Stres, misalnya karena perceraian, ketidakharmonisan dalam keluarga, kehilangan pekerjaan, atau ditinggal oleh orang yang dicintai
  • Pengalaman traumatis, seperti bullying, pelecehan seksual, serta kekerasan fisik atau emosional
  • Penyalahgunaan NAPZA, seperti kokain, ganja, dan amfetamin

Skizofrenia bisa disebabkan oleh beberapa faktor sehingga tidak dapat dicegah sepenuhnya. Meski demikian, deteksi dini penyakit ini perlu untuk dilakukan agar penderita bisa mendapatkan penanganan yang tepat. 

Oleh karena itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter via Chat Bersama Dokter jika Anda masih memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang skizofrenia.