Pencegahan skizofrenia masih dalam penelitian lebih lanjut. Namun, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena kondisi ini, yaitu dengan menghindari faktor penyebabnya. 

Meski skizofrenia sulit dihindari sepenuhnya, ada upaya yang bisa dilakukan untuk meminimalkannya, antara lain:

  • Hindari konsumsi minuman beralkohol dan penggunaan NAPZA, terutama untuk para remaja yang fungsi otaknya masih dalam perkembangan. 
  • Carilah pertolongan medis atau psikiater, baik secara langsung maupun berkonsultasi via chat jika memiliki trauma terhadap sesuatu, termasuk yang diakibatkan oleh kekerasan fisik dan mental.
  • Kendalikan stres dengan melakukan kegiatan yang disukai.
  • Bersosialisasilah dengan orang terdekat karena kegiatan ini bisa membantu meredakan stres, mengurangi perasaan kesepian, hingga mencegah isolasi diri dari orang sekitar.
  • Pastikan agar makanan yang dikonsumsi bergizi seimbang, dan jangan lupakan untuk berolahraga secara rutin.
  • Lakukan hal yang bisa mencegah terjadinya cedera kepala, seperti memakai helm saat berkendara. 
  • Jagalah kesehatan selama kehamilan, baik fisik maupun mental.

Periksakan diri ke psikiater jika upaya pencegahan sudah dilakukan tetapi Anda atau orang terdekat ada yang mengalami gejala skizofrenia, seperti:

  • Susah berkonsentrasi
  • Suka mengasingkan diri
  • Pola tidur berubah
  • Sulit untuk mengerjakan tugas sekolah atau pekerjaan
  • Mudah marah
  • Waham atau halusinasi

Pemeriksaan dilakukan agar penyebab dari kondisi yang dialami bisa terdeteksi. Jika terbukti mengalami skizofrenia, penderita perlu mendapatkan penanganan yang tepat supaya gejala yang dialaminya bisa terkendali dengan baik. Dengan begitu, kualitas hidup penderita skizofrenia pun lebih terjaga.