Prazosin adalah obat untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Selain itu, obat ini juga digunakan dalam pengobatan gagal jantung, penyakit Raynaud, dan untuk meredakan gejala pembesaran kelenjar prostat jinak.
Prazosin akan menghambat reseptor alfa yang ada di otot pembuluh darah, sehingga otot pembuluh darah akan lebih lemas dan pembuluh darah yang sebelumnya menyempit akan lebih melebar. Dengan begitu, aliran darah menjadi lebih lancar dan tekanan darah pun menurun.
Merek dagang Prazosin: Minipress, Redupress
Apa Itu Prazosin
Golongan | Obat resep |
Kategori | Penghambat alfa atau alpha-blockers |
Manfaat | Mengobati hipertensi dan bisa digunakan untuk meredakan keluhan akibat pembesaran prostat jinak |
Dikonsumsi oleh | Dewasa usia ≥18 tahun |
Prazosin untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Prazosin bisa terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Bentuk obat | Kapsul, tablet |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Prazosin
Prazosin hanya boleh digunakan sesuai dengan resep dokter. Sebelum mengonsumsi obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Prazosin tidak boleh dikonsumsi oleh pasien yang alergi terhadap obat ini atau obat penghambat alfa (alpha-blockers) lain, seperti terazosin atau doxazosin.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit jantung, tekanan darah rendah, narkolepsi, penyakit ginjal, katarak, glaukoma, penyakit liver, atau kanker prostat.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi prazosin jika berencana menjalani operasi, termasuk operasi gigi, operasi katarak, atau operasi mata glaukoma.
- Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan selama menjalani pengobatan dengan prazosin, karena obat ini dapat menyebabkan pusing, kantuk, atau pandangan kabur.
- Prazosin tidak boleh digunakan untuk anak yang berusia kurang dari 18 tahun.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius setelah mengonsumsi prazosin.
Dosis dan Aturan Pakai Prazosin
Dosis prazosin yang diberikan dokter dapat berbeda pada tiap pasien, tergantung kondisi yang ingin ditangani. Secara umum, berikut adalah dosis prazosin untuk orang dewasa berdasarkan kondisi yang ingin ditangani:
Kondisi: Hipertensi
- Dosis awal 0,5 mg, 2 atau 3 kali sehari, dikonsumsi sebelum tidur, selama 3–7 hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 1 mg, 2 atau 3 kali sehari, selama 3–7 hari berikutnya, sesuai dengan kondisi pasien.
- Dosis maksimal 20 mg per hari, dibagi dalam beberapa jadwal konsumsi.
Kondisi: Gagal jantung
- Dosis awal 0,5 mg, 2–4 kali sehari, dikonsumsi sebelum tidur. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap, tergantung kondisi pasien.
- Dosis pemeliharaan: 4–20 mg per hari, dibagi dalam beberapa jadwal konsumsi.
Kondisi: Pembesaran kelenjar prostat (benign prostatic hyperplasia/BPH), sindrom Raynaud
- Dosis awal 0,5 mg, 2 kali sehari, dikonsumsi sebelum tidur, selama 3–7 hari. Dosis dapat disesuaikan, tergantung kondisi pasien.
- Dosis maksimal 2 mg, 2 kali sehari.
Cara Mengonsumsi Prazosin dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk pada kemasan obat sebelum mengonsumsi prazosin. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Prazosin dapat mengontrol hipertensi, namun tidak dapat menyembuhkannya. Jangan berhenti mengonsumsi prazosin walaupun kondisi sudah membaik, kecuali atas anjuran dokter.
Prazosin dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, dan dapat dikonsumsi dengan segelas susu. Telan kapsul atau tablet prazosin secara utuh. Jangan membuka kapsul, mengunyah, atau menghancurkan obat.
Terkadang, konsumsi prazosin dapat menyebabkan pusing atau pingsan. Oleh karena itu, sebaiknya dosis awal dikonsumsi saat makan malam, atau 2–3 jam sebelum tidur. Hindari berdiri terlalu lama, dan pastikan untuk berdiri secara perlahan jika Anda mengonsumsi prazosin dalam kondisi duduk.
Konsumsi prazosin secara rutin pada waktu yang sama setiap harinya agar efek pengobatan maksimal. Jangan berhenti mengonsumsi obat, kecuali atas instruksi dokter.
Jika lupa mengonsumsi prazosin, segera konsumsi obat tersebut bila jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Apabila sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Untuk membantu mengendalikan tekanan darah, Anda dianjurkan untuk menerapkan pola makan dan hidup sehat selama menjalani pengobatan dengan prazosin. Ikuti semua anjuran dokter agar efek pengobatan maksimal.
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter selama menjalani pengobatan dengan prazosin. Pemeriksaan kesehatan, seperti pemeriksaan tekanan darah, perlu dilakukan secara rutin agar perkembangan kondisi dan efektivitas obat dapat terpantau.
Simpan prazosin kapsul dalam wadah tertutup di suhu yang sejuk. Lindungi obat ini dari paparan sinar matahari secara langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Prazosin dengan Obat Lain
Beberapa efek interaksi antarobat yang dapat terjadi jika prazosin digunakan dengan obat-obatan tertentu adalah:
- Peningkatan efek penurunan tekanan darah jika digunakan bersama obat antihipertensi lain, termasuk diuretik atau penghambat beta (beta blockers)
- Peningkatan risiko terjadinya hipotensi jika digunakan dengan obat phosphodiesterase type 5 (PDE5) inhibitors, seperti sildenafil, vardenafil, atau tadalafil
- Penurunan efektivitas prazosin dalam mengatasi hipertensi jika digunakan bersama obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen atau aspirin
Efek Samping dan Bahaya Prazosin
Ada beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah penggunaan prazosin, yaitu:
- Kantuk
- Mual atau muntah
- Pusing atau sakit kepala
- Pandangan kabur
- Diare atau justru konstipasi
- Lelah dan lemas
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak membaik atau semakin parah. Segera ke dokter bila mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Denyut jantung lambat, cepat, atau tidak beraturan
- Nyeri dada atau jantung berdebar
- Perubahan suasana hati atau depresi
- Bengkak di tangan, tungkai dan kaki
- Ereksi penis yang berkepanjangan dan terasa nyeri
- Pusing yang sangat berat sampai merasa ingin pingsan