Penyebab dermatitis atopik sampai saat ini belum diketahui secara pasti karena kondisi ini dapat dipicu oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya dermatitis atopik adalah kelainan genetik, yang menyebabkan lapisan kulit paling atas menjadi mudah kering.
Saat kulit kering, lapisan atasnya mudah terkena iritasi dan infeksi bakteri sehingga menyebabkan peradangan pada kulit. Peradangan ini bisa menyebabkan penderita dermatitis atopik merasa gatal dan menggaruk kulit. Hal ini dapat menimbulkan komplikasi.
Beragam Faktor Risiko Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik lebih berisiko terjadi pada orang yang pernah menderita penyakit asma maupun rhinitis alergi, atau memiliki anggota keluarga yang pernah menderita dermatitis atopik.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena dermatitis atopik:
- Pernah terkena infeksi kulit berulang, terutama yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus
- Memiliki riwayat alergi atau asma, yang bisa memperparah peradangan pada kulit
- Mengalami iritasi akibat penggunaan produk perawatan kulit tertentu
- Mengalami perubahan hormon, seperti menjelang haid atau saat hamil
- Menderita alergi makanan atau minuman tertentu, seperti susu sapi, telur, kacang, kedelai, atau gandum
- Memiliki alergi terhadap debu, bulu hewan, atau serbuk sari tanaman
Karena tidak dapat sepenuhnya disembuhkan, dermatitis atopik dapat kembali kambuh. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kekambuhannya adalah:
- Terpapar polusi, udara kering, udara dingin, dan udara panas
- Sering berkeringat, karena keringat dapat mengiritasi kulit
- Mengenakan pakaian berbahan sintetis, kasar, atau ketat yang dapat meningkatkan risiko iritasi kulit
- Sering menggaruk kulit saat terasa gatal
- Mengalami stres
- Terpapar suhu air atau udara yang terlalu dingin atau panas
Itulah berbagai penyebab dan faktor risiko dermatitis atopik yang perlu Anda ketahui. Dermatitis atopik yang tergolong ringan bisa dikelola dengan perawatan mandiri, antara lain dengan menggunakan pelembap secara teratur, menghindari faktor risikonya, dan menjaga kebersihan kulit.
Meski bisa ditangani di rumah, Anda tetap perlu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan penanganan yang tepat dan menghindari komplikasi. Untuk konsultasi yang cepat dan terpercaya, Anda bisa menghubungi dokter melalui Chat Bersama Dokter.
Jika diperlukan, dokter dapat meresepkan pelembap kulit atau obat pereda gatal sesuai dengan kebutuhan. Bila diperlukan pemeriksaan atau tindakan lebih lanjut, dokter akan merujuk Anda ke dokter spesialis atau rumah sakit terdekat.