Susu bubuk formula merupakan alternatif ASI yang memiliki banyak manfaat untuk tumbuh kembang bayi. Agar bisa memaksimalkan manfaatnya, pembuatan dan penyajian susu bubuk formula harus dilakukan dengan benar.
Sebenarnya ada jenis susu lain yang bisa dimanfaatkan sebagai alternatif ASI, seperti susu bubuk formula dan susu formula siap minum. Hanya saja, susu bubuk formula masih menjadi pilihan yang lebih umum.
6 Kesalahan Saat Membuat Susu Bubuk Formula
Menyiapkan susu bubuk formula memerlukan perhatian lebih jika dibandingkan dengan susu bubuk formula terkonsentrasi, yang hanya tinggal menambahkan air sesuai takaran yang tertera. Hal ini juga berlaku pada susu formula siap minum, yang tidak memerlukan proses pembuatan sama sekali.
Untuk memperoleh manfaat yang optimal, hindari beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat membuat susu bubuk formula berikut ini:
1. Menggunakan air yang terlalu panas
Selain untuk melarutkan, air panas dapat membunuh bakteri yang mungkin ada pada susu bubuk formula. Meski begitu, jangan menggunakan air yang terlalu panas. Suhu air yang ideal untuk melarutkan susu bubuk formula adalah sekitar 70°C. Setelah air mendidih, diamkan sekitar 30 menit sebelum digunakan.
2. Memasukkan susu bubuk sebelum air
Agar dapat memperoleh takaran yang sesuai, masukkan air terlebih dahulu ke dalam botol. Cek kembali apakah jumlah air yang dibutuhkan sudah sesuai. Gunakan sendok takar yang disediakan dalam kemasan susu formula.
3. Memasukkan susu bubuk tidak sesuai takaran
Susu bubuk formula yang dimasukkan harus sesuai dengan sendok takaran. Jangan menambahkan susu bubuk terlalu banyak karena bayi bisa mengalami dehidrasi dan susah buang air besar. Sebaliknya, susu bubuk yang terlalu sedikit berisiko membuat bayi kekurangan nutrisi. Hindari juga menambahkan gula atau sereal pada susu formula.
4. Menyentuh ujung dot saat menyiapkan susu
Setelah susu bubuk formula dimasukkan ke dalam botol, jangan menyentuh ujung dot karena berisiko terpapar bakteri dari jari. Oleh karena itu, dianjurkan untuk memegang bagian pinggir dot saja. Kemudian, untuk memastikan susu sudah larut, kocoklah dengan hati-hati setelah menutup botol dengan rapat.
5. Memberikan susu yang terlalu panas
Sebelum memberikan susu bubuk formula pada bayi, sebaiknya teteskan di pergelangan tangan terlebih dahulu. Pastikan suhunya cukup hangat dan tidak terlalu panas. Jika perlu mendinginkan, siram botol dengan air mengalir dari kran dan pastikan botol tertutup rapat agar tidak kemasukan air.
6. Memberikan sisa susu formula
Segera buang sisa susu formula yang telah didiamkan lebih dari satu jam. Pasalnya, susu yang didiamkan terlalu lama bisa saja terpapar bakteri penyebab penyakit. Selain itu, menghangatkan susu dengan microwave juga perlu dihindari. Hal ini justru dapat membuat mulut dan lidah bayi menjadi terluka akibat susu yang panasnya tidak merata.
Hal yang tak kalah penting saat menyiapkan susu bubuk formula adalah mencuci tangan dengan air dan sabun, lalu dikeringkan. Selain itu, cuci botol bayi dengan sabun yang diformulasikan khusus untuk alat makan bayi dan rutin disterilisasi.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter secara online tanpa harus keluar rumah melalui Chat Bersama Dokter jika Si Kecil mengalami diare, muntah, atau gangguan pencernaan lainnya setelah mengonsumsi susu bubuk formula. Dokter akan memberikan langkah penanganan awal sesuai dengan kondisi Si Kecil.