Tes asam urat dilakukan untuk mengetahui kadar asam urat dalam tubuh melalui sampel darah atau urine. Tes ini juga bisa menjadi alat bantu untuk mendiagnosis dan memantau berbagai penyakit, seperti penyakit asam urat dan batu ginjal.
Asam urat merupakan hasil pemecahan zat bernama purin yang terkandung di dalam makanan. Di dalam tubuh, zat ini akan bersirkulasi dalam darah untuk selanjutnya dikeluarkan tubuh melalui ginjal dan saluran cerna bersama urine serta feses.
Kadar asam urat dalam darah dan urine dapat dideteksi melalui tes asam urat. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan saat Anda menjalani medical check up. Selain itu, dokter juga akan menganjurkan Anda menjalani tes asam urat apabila ia mencurigai adanya penyakit asam urat atau batu ginjal.
Prosedur Tes Asam Urat
Berdasarkan sampel pemeriksaannya, secara umum ada dua metode yang bisa dilakukan untuk mengukur kadar asam urat dalam tubuh, yaitu:
Tes asam urat dengan sampel darah
Dokter akan meminta Anda untuk berpuasa sebelum menjalani tes asam urat. Selanjutnya, pengambilan sampel darah akan dilakukan dengan mengambil darah melalui pembuluh darah vena yang terdapat pada lipatan lengan.
Sampel darah yang sudah diambil akan diperiksa di laboratorium, lalu hasilnya bisa diambil dalam waktu beberapa jam. Selain itu, ada pula tes asam urat yang dapat memberikan hasil dalam waktu cepat dan hanya menggunakan alat nirkabel yang sangat praktis.
Tes ini dilakukan dengan menusukkan jarum kecil pada ujung jari, kemudian meneteskan darah yang keluar ke ujung alat periksa. Hasil tes akan muncul pada monitor hanya dalam waktu beberapa menit.
Meski praktis dan cepat, pemeriksaan ini hanya bersifat skrining dan bukan diagnostik. Artinya, tes asam urat dengan cara ini hanya memberikan gambaran bagaimana kadar asam urat dalam tubuh. Jika hasilnya meningkat, Anda dianjurkan untuk memastikan kembali ke dokter di rumah sakit atau laboratorium.
Tes asam urat dengan sampel urine
Metode tes asam urat ini dilakukan menggunakan sampel urine. Anda biasanya akan diberi wadah untuk menampung urine selama 24 jam. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:
- Pada pagi harinya, Anda dianjurkan untuk langsung buang air kecil setelah bangun tidur. Namun, Anda tidak perlu menampungnya, hanya saja catat jam berapa Anda buang air kecil.
- Selanjutnya, tampung urine setiap kali Anda buang air kecil ke wadah yang berbeda selama 24 jam ke depan, lalu catat waktunya.
- Simpan wadah berisi urine di kulkas atau kotak es.
- Setelah sampel urine selama 24 jam sudah terkumpul, serahkan wadah berisi urine ke laboratorium untuk diperiksa. Hasil pemeriksaan bisa Anda dapatkan dalam waktu beberapa hari.
Cara Membaca Hasil Tes Asam Urat
Kadar asam urat normal dalam darah adalah 1,5–6,0 mg/dL untuk wanita dan 2,5–7,0 mg/dL untuk pria. Bila diukur dari urine, kadar asam urat normal orang dewasa adalah 250–750 mg per total urine selama 24 jam.
Setiap laboratorium biasanya memiliki nilai yang sedikit berbeda, tetapi masih dalam kisaran angka tersebut. Berikut ini adalah berbagai gangguan kesehatan yang dapat Anda alami, jika hasil tes asam urat Anda tidak normal:
1. Kadar asam urat tinggi dalam darah
Kadar asam urat tinggi dalam darah bisa menjadi tanda Anda terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi purin, menderita preeklampsia, atau mengalami batu ginjal. Selain itu, penderita kanker yang sedang menjalani pengobatan kanker juga umumnya memiliki kadar asam urat tinggi dalam darah.
2. Kadar asam urat tinggi dalam urine
Hasil tes asam urat yang tinggi dalam urine bisa disebabkan oleh penyakit asam urat, konsumsi makanan tinggi purin secara berlebihan, obesitas, diabetes, atau kanker seperti multiple myeloma dan leukemia.
3. Kadar asam urat rendah dalam darah
Meski kadar asam urat dalam darah tergolong rendah dan dinilai tidak berbahaya, bukan berarti Anda dapat menganggapnya sepele. Kondisi ini mungkin berkaitan dengan penyakit hati atau ginjal, efek samping pengobatan allopurinol, atau penyakit Wilson.
4. Kadar asam urat rendah dalam urine
Rendahnya kadar asam urat dalam urine dapat menjadi tanda Anda menderita penyakit ginjal, mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, atau mengalami keracunan timbal.
Meski begitu, kadar asam urat yang naik atau turun bukan berarti Anda sepenuhnya menderita kondisi yang langsung mengancam nyawa. Jadi, Anda jangan panik dulu, ya. Segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan kondisi Anda.
Oleh karena itu, jika tes asam urat Anda menunjukkan hasil yang tidak normal, cobalah periksakan kondisi Anda ke dokter. Dengan begitu, dokter dapat melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti urinalisis, USG ginjal, dan foto Rontgen, untuk menentukan penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat.