Tidak sedikit orang yang mempertanyakan efek menelan sperma. Mulai dari pertanyaan mengenai kemungkinan menyebabkan kehamilan hingga penularan penyakit menular seksual. Yuk, kita telusuri berbagai efek menelan sperma.
Sperma terkandung di dalam dari air mani yang dihasilkan oleh organ reproduksi pria dan dikeluarkan saat ejakulasi. Ada beberapa mitos yang beredar seputar efek menelan sperma saat melakukan seks oral. Agar tidak salah kaprah, Anda perlu memahami faktanya dari sisi medis.
Mitos dan Fakta Efek Menelan Sperma
Beberapa mitos dan fakta mengenai efek menelan sperma yang beredar di masyarakat antara lain:
1. Efek menelan sperma dan kaitannya dengan kehamilan
Efek menelan sperma bisa menyebabkan kehamilan? Jawabannya adalah tidak. Oral seks tidak akan menyebabkan kehamilan, termasuk jika Anda menelan sperma.
Kehamilan terjadi karena adanya pembuahan sel telur oleh sel sperma di dalam rahim. Sedangkan sperma yang tertelan tidak akan bermuara ke rahim, melainkan ke sistem pencernaan.
2. Efek menelan sperma dan risiko penularan penyakit menular seksual
Sperma adalah bagian dari air mani. Selain sperma, air mani juga mengandung enzim, vitamin C, kalsium, protein, natrium, seng (zinc), dan gula fruktosa. Jika dilihat dari kandungan gizi air mani, maka tidak ada efek berbahaya dari menelan sperma.
Namun, efek menelan sperma atau air mani ketika seks oral juga tidak sepenuhnya aman. Ada kemungkinan penularan infeksi atau penyakit menular seksual, seperti herpes, gonore, klamidia, sifilis, kutil kelamin, hepatitis B, hingga HIV.
Risiko penularan penyakit pun akan lebih tinggi jika seks oral dilakukan saat ada luka terbuka di mulut, peradangan gusi, atau gusi berdarah.
Anda bisa mengenali air mani yang terjangkit penyakit menular dari warnanya. Air mani normal berwarna putih atau keabu-abuan. Sedangkan pada beberapa penyakit menular seksual, air mani akan berbau menyengat dan berwarna kuning, hijau, pink, merah, cokelat, atau oranye.
Jika Anda belum bisa memastikan apakah pasangan bebas penyakit menular seksual atau tidak, sebaiknya hindari menelan atau bersentuhan dengan spermanya.
3. Efek menelan sperma dan reaksi alergi
Selain risiko terkena penyakit menular seksual, beberapa orang juga berisiko mengalami reaksi alergi sebagai efek menelan sperma. Hal ini terjadi karena tubuh menganggap protein pada sel sperma sebagai benda asing yang berbahaya.
Gejalanya bisa berupa gatal-gatal dan bengkak di bibir dan mulut, ruam di kulit, serta nyeri perut. Meskipun sangat jarang, menelan sperma juga bisa bisa memicu reaksi alergi berat yang disebut syok anafilaksis. Kondisi ini berpotensi mengancam nyawa.
Amankah Menelan Sperma?
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa efek menelan sperma tidak berbahaya, selama Anda tidak memiliki alergi terhadap sperma dan pasangan Anda tidak terjangkit penyakit menular seksual. Selain itu, menelan sperma juga tidak akan menyebabkan kehamilan.
Namun, pastikan agar Anda dan pasangan selalu mempraktekkan hubungan seksual yang aman. Caranya dengan menggunakan kondom, tidak bergonta-ganti pasangan seksual, dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi penyakit menular seksual.
Jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter jika Anda mengalami mual maupun gejala yang dicurigai sebagai infeksi menular seksual atau alergi setelah melakukan seks oral dan menelan sperma. Dengan begitu, Anda bisa segera mendapatkan pengobatan yang tepat.